Selasa, 23 Oktober 2018

Museum Maria Bunda Segala Suku Jakarta

Museum Maria Bunda Segala Suku Resmi Ada di Jakarta

Matakatolik.Com-Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo meresmikan Museum Maria Bunda Segala Suku. Museum ini terletak di dalam Gedung Marian Center Indonesia (MCI) di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Peresmian ini berlangsung pada Sabtu,20/10/2018, sore.

Kehadiran museum ini diharapakan dapat meningkatkan semangat umat devosi kepada Maria khususnya devosi kepada  Bunda Segala Suku semakin berkembang di Indonesia.

Peresmian museum ini dilakukan dalam sebuah perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Mgr. Suharyo sebagai selebran utama dan lima imam termasuk Pastor Stefanus Buyung Florianus OCarm selaku moderator MCI. Hadirir lebih dari 100 umat Katolik dari beberapa paroki di wilayah Keuskupan Agung Jakarta dalam acara ini.

“Akhirnya sesudah perjalanan panjang, lahirlah Museum Maria Bunda Segala Suku. Kita semua berharap semoga di ruangan kecil ini semangat Bunda Maria dapat semakin merasuk ke dalam batin siapa pun yang ikut di dalam devosi kepada Maria Bunda Segala Suku ini,” kata Mgr Suharyo dalam homilinya.

Ia menambahkan devosi kepada Maria Bunda Segala Suku merupakan ungkapan kreatif dari umat Katolik untuk meneladani Bunda Maria.

Mgr Suharyo juga menekankan niat umat Katolik untuk meneladani Yesus dan mengikuti Yesus sebagai murid-Nya yang semakin sempurna.

“Menjadi serupa dengan Yesus itu bagaimana? Bahasa, ajaran resmi Gereja seperti apa? Kita bertumbuh di dalam kepenuhan hidup Kristiani, di dalam kasih yang semakin sempurna, di dalam kesucian yang semakin sempurna,” lanjutnya.

Mgr Suharyo menyinggung seruan apostolik “Bersukacita dan Bergembiralah” (gaudete et exsultate) yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus pada 19 Maret lalu untuk menjelaskan tentang kesucian.

“Berikut contohnya: seorang ibu pergi berbelanja dan dia berjumpa dengan seorang tetangga. Mulailah mereka berbicara, Sampai pada suatu titik, kedua ibu itu mulai bergosip. Gosip itu omong jelek tentang orang lain. Namun ibu itu berkata dalam hati ‘tidak, saya tidak akan berbicara jelek mengenai orang lain.’ Ini komentar Paus adalah satu langkah maju dalam kesucian,” katanya.

“Kesucian itu sesederhana itu. Tanda-tanda kecil adalah pengalaman hidup kita sehari-hari. Seperti halnya Bunda Maria menjalani hidupnya dalam kehidupan sehari-hari dan bertumbuh di dalam kesucian,” lanjutnya.

Mgr Suharyo berharap keberadaan museum itu membantu umat Katolik di KAJ khususnya dan di Indonesia umumnya untuk mengembangkan devosi kepada Maria Bunda Segala Suku. Museum tersebut berisi beberapa lukisan dan patung Bunda Maria dari berbagai suku seperti Jawa dan Dayak.

Dalam sambutannya, Pastor Buyung mengajak umat Katolik untuk terus mengupayakan persatuan.

“Tugas kita, tanggung jawab kita adalah meneladani Bunda Maria untuk mempersatukan dan mendamaikan. Oleh karena itu, (keberadaan) Museum Maria Bunda Segala Suku untuk mempersatukan dan mendamaikan, bukan menceraiberaikan,” katanya.

Matakatolik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar